no fucking license
Bookmark

Info dan Fakta Hebat Tentang Sistem Pendidikan di Jepang

Advertisement
Info dan Fakta Hebat Tentang Sistem Pendidikan di Jepang
(Vivanews.com)-Tidak diragui, Jepang adalah salah satu raja di bidang pendidikan, keilmuwan, dan teknologi. Semua orang mengakui itu. Banyak yang bertanya-tanya, bagaimana sih sistem pengajaran dan pendidikan di Jepang itu. Saya sendiri juga tertarik untu mengkajinya. Maklumlah, saya sendiri juga punya anak, yang tentunya saya juga ingin ia menjadi hebat. Kemudian, saya mendapati artike Musthafa Jumah, peminat kajian sejarah dan pendidikan, yang dibuat dalam bahasa Arab. Disini akan disajikan bagian terpenting dan inti artikel itu bagi Anda.
Jikalau ada yang bertanya 21×13 berapa? Saya yakin anda mampu menjawabnya dalam semenit. Namun jikalau ditanya 123 dibagi 321 berapa? Pasti Anda butuh waktu lebih dari semenit untuk menjawabnya. Namun, tahukah Anda, anak-anak Jepang mampu menjawab itu hanya dalam hitungan detik saja. Usia mereka belum mencapai 5 tahun. Mereka belajar huruf bukan dengan hafalan, namun dengan gambar dan permainan.

Apakah Anda bertanya-tanya Kenapa itu Bisa Terjadi?
Ini berpangkal dari metode pengajaran negara tersebut yang berpegang dengan kwalitas, bukan kwantitas. Disini, kami akan memaparkan sebuah contoh bagaimana hal tersebut terjadi di jam matematika di Jepang. Inilah sejumlah info dan pengetahuan mengenai pengejaran di Jepang dan sekolah-sekolahnya:
Jam pelajaran dimulai dengan salam ala Jepang yang biasanya dilakukan kepada sang Guru, yang kemudian diikuti dengan pertanyaan seputar cara penyelesain (rumus) yang sebelumnya sudah dituliskan di papan tulis. Pada hari ini pada siswa belajar bagaimana menyelesaikan perkalian yang terdiri dari beberapa pecahan.
Siswa pertama menyelesaikan soal yang diberikan dan mengangkat tangannya. Kemudian guru menghampirinya untuk melihat bagaimana ia menyelesiakan soal yang diberikan. Guru tersebut membuat lingkaran di kertasnya, yang berarti jawabannya benar. Siswa tadi berdiri dan menjauh dari tempat duduknya. Kemudian ada siswa lainnya yang sudah menyelesaikan soal yang diberikan gurunya. Hanya saja, kali ini siswa yang pertama tadi memainkan perannnya, yaitu peran sebagai guru untuk memeriksa jawaban temannya.

Matematika Dianggap Sebagai Bagian dari Bahasa. Kenapa Kita Tidak Mempelajarinya Sebagaimana Kita Mempelajari Bahasa Inggris atau Bahasa Jepang atau Studi Sosial?
Orang-orang Jepang mengatakan: "Jikalau Anda mengajarkan orang lain apa yang sudah Anda pelajari, maka Anda akan megingat apa yang Anda ajarkan 90% nya."
Jikalau para Guru berdiri di hadapan papan tulis hanya sekadar untuk menunaikan kewajiban mereka, pastinya tidak ada telinga yang akan mendengarkannya. Para siswa hanya akan mendapatkan sedikit saja. Oleh karena itu, postif memang jikalau Anda membuat mereka slaing berpacu dalam menyelesaikan persoalan, kemudian sebagiannya mengajarkan sebagian lainnya. Hal yang paling penting adalah Anda memberikan mereka sedikit waktu untuk relaks, dan Anda harus membuat mereka termotivasi dan rajin sepanjang waktu.

Berkaitan dengan Bahasa.
Di seluruh dunia, biasanya anak-anak belajar antara 26-33 huruf. Apakah Anda tahu berapa banyakkah huruf yang dibutuhkan oleh orang-orang Jepang agar mereka bisa membaca dan menulis? Tentunya, lebih dari 26 huruf.
Para penanggungjawab pendidikan paham betapa sulit membantu anak-anak mereka untuk mempelajari semua huruf itu, serta betapa sulitnya untuk menggunakannya dalam bahasa tulisan dan lisan. Bagaimanapun, dengan kemampuan yang hebat dalam hal pengajaran, ketika mereka lulus dari sekolah dasar, mereka sudah menjadi anak-anak yang paham dengan huruf Jepang (Kanji 1006).
Ketika mereka mencapai usia 15 tahun, yaitu ketika selesai dari pendidikan wajib, mereka akan mengetahui 1130 huruf tambahan lainnya.
Bagi orang-orang Jepang, Katakana dan Hiragana adalah kumpulan tulisan audio. Keduanya adalah Kanji. Selain itu, setiap kumpulan tadi memiliki 46 huruf sebagai potongan-potongan lafal yang terikat dengan titik-titik tertenty, yang digunakan untuk menentukan perubahan-perubahan suara aslinya. Huruf-huruf itu dianggap cukup untuk mengungkapkan semua suara dalam Bahasa Jepang kontemporer.

Apa yang Membuat Sistem Pendidikan Jepang Begitu Istimewa?
Sistem pendidikan, bagi Jepang, dianggap sebagai sebagai kehormatan Nasional bagi negara tersebut, yang dianggap sebagai metode peradaban yang membantu para siswa Jepang untuk berprestasi menghadapi rival mereka dari semua penjuru dunia. Sistem pendidikan Jepang terdiri dari:
#6 Tahun di Sekolah Dasar
#3 Tahun di Sekolah Menengah Pertama
#3 Tahun di Sekolah Menengah Atas
#4 Tahun di Universitas
Masa pendidikan wajib itu (The gimukyoiku) selama 9 tahun; 6 tahun di sekolah dasar (shougakkou), dan 3 tahun di sekolah menengah pertama (chuugakkou). Sesuai dengan sistem pendidikan mereka yang bagus sekali, semua mendapatkan di pendidikan wajib, dan tidak ada satupun warganya yang buta huruf (0%). Walaupun Sekolah Menengah Atas (koukou) tidak wajib, akan tetapi tingkat pendaftaran di sekolah Menengah Atas tetap mencapai 96% di wilayah pedesaan, dan 100% di wilayah perkotaan.

Bagaimana Proses Pendidikan Sekolah-Sekolah di Jepang?
Sebagian besar sekolah-sekolah di Jepang menggunakan sistem 3 tahun, yang dimulai tahun ajaran baru di awal setiap bulan April. Selain tahun-tahun pertama di Sekolah Dasar, sekolah Menengah belajar setiap harinya dalam seminggu selama 6 jam, yang bisa dianggap sebagai salah satu masa belajar paling lama di dunia.
Setelah selesai sekolah, anak-anak wajib mengerjakan Tugas Rumah lainnya untuk mengisi waktu mereka. Liburan musim panas berlansung selama 6 minggu, kemudian 2 minggu untuk liburan musim dingin dan musim semi. Selama liburan, ada sejumlah Tugas Rumah yang harus diselesaikan.
Setiap tahapan umur, ada kelas tertentu yang anak-anak diajarkan untuk semua materi, selain latihan-latihan praktis. Di sekolah Dasar, sebagian besar waktu digunakan oleh Guru untuk mengajarkan semua materi di semua kelas. Biasanya, jumlah siswa di setiap kelasnya tidak lebih dari 40 orang. Namun, setelah jumlah penduduk semakin banyak, jumlah siswa setiap kelasnya sekarang menjadi 50 siswa.

Apa yang Dipelajari Anak-Anak di Sekolah-Sekolah Jepang?
Para siswa belajar sejumlah materi yang mencakup Bahasa Jepang, Matematika, ilmu dan studi sosial, musik, industri, ilmu-ilmu tubuh dan ekonomi rumahan (seperti memasak dan menjahit). Sebagian besar sekolah sudah mulai mengajar bahasa Inggris di sekolah Dasar. Teknologi Informasi sudah menjadi perkara penting untuk kemajuan pengajaran. Sebagian besar sekolah memiliki kemampuan untuk terhubungan dengan internet.
Para siswa belajar seni-seni Jepang juga, seperti Haiku (seni menulis) dan Shodo, yang mengharuskan pencelupan kuas ke dalam tinta dan menggunakannya untuk menulis Kanji, kemudian juga Kana dengan bentuk seni.
Haiku dianggap sebagai salah satu syair yang sudah berkembang di JEpang semenjak 400 tahun, yang memiliki 17 potongan lafadz untuk setiap bait syairnya, yang membentuk 3 satuan syair, yaitu 5, 7, 5 potongan lafal. Ia menggunakan berbagai bentuk ungkapan sederhana untuk mengungkapkan perasaan terdalam pembaca.

Info-Info Seputar Pendidikan di Jepang
#Sebagian besar sekolah Menengah di Jepang meminta para siswanya untuk memakai pakai seragam (Seifuku)
#Di sekolah dasar dan sekolah menengah umum pertama, diberikan sejumlah menu pokok (kyuushoku) yang dikinsumsi di kelas. Dengan metode ini, para siswa dan guru mendapatkan moment terbaik untuk saling memperkuat hubungan diantara mereka, yaitu ketika makan.
#Para siswa tidak lari meninggalkan jam-jam pelajaran di Jepang, dan mereka tidak telat sampai di sekolah.
# Para siswa di Jepang merasa benar-benar bahagia (85% di antara mereka)
#91% diantara para siswa sama sekali tidak cuek dengan yang dijelaskan guru mereka.
#Para Guru sama sekali tidak perlu menunggu lama agar para siswa siap menerima pelajaran.
#Para siswa menghabiskan sekitar 235 menit setiap minggunya untuk jam matematika, dan mereka menghabiskan sedikit waktu saja untuk bahasa dan ilmu lainnya.
#Pendidikan di Taman Kanak-Kanak dianggap sebagai sesuatu yang paling penting di Jepang. Penelitian mendapati bahwa para siswa yang mengikuti pelajaran di Taman Kanak-Kanak cenderung mampu memberikan sesuatu yang lebih baik di usia 15 tahun dibandingkan dengan teman-teman mereka. Tidak mengherankan jikalau 99 % dari anak-anak Jepang ikut belajar di Taman KAnak-Kanak. []
Advertisement
Advertisement
Posting Komentar

Posting Komentar

Terima kasih atas kunjungannya.
1. Silahkan berkomentar dengan menggunakan bahasa yang baik
3. Mohon untuk berkomentar 1 kali saja untuk topik yang sama.
4. Setiap komentar yang dikirim menunggu persetujuan Admin untuk di terbitkan.