no fucking license
Bookmark

Petugas Kebun Binatang Surabaya Menghamili Orangutan Berita Bohong

Petugas Kebun Binatang Surabaya Menghamili Orangutan Berita Bohong


SURABAYA - Berita soal Orangutan di Kebun Binatang Surabaya (KBS) yang dihamili oleh petugas KBS, yang diunggah oleh situs World Daily News Report, sudah pasti berita hoax atau kabar bohong.

Hal itu disebutkan oleh Kepala Badan Pengawas KBS, Heri Purwanto, ketika dikonfirmasi SURYA.co.id, 19 Desember 2015.

"Pemberitaan di situs itu bukan fakta, tidak ada Orangutan yang namanya Marylin seperti dalam berita itu," tegasnya.

Dari hasil pemeriksaan yang sudah dilakukan, tidak ada nama staf di KBS bernama Akhiroel Yahya, begitu juga Direktur KBS yang bernama Abdoel Hakim, seperti yang ditulis dalam berita.

"Tidak ada itu yang namanya Akiroel Yahya dan juga Abdoel Hakim. Tadi di bagian PSDM langsung melakukan pengecekan," kata Heri.

Menurut Heri, saat ini hanya ada 2 orang yang bertugas sebagai direktur di KBS.[next]

Yang pertama adalah Aschta Mita Tajudin, sebagai PJS Direktur Utama KBS.

Kemudian yang kedua adalah Fuad Hasan sebagai Direktur Keuangan dan PSDM.

Heri mengatakan, situs berita tersebut kemungkinan sengaja membuat berita hoax untuk menyerang atau mencemarkan nama baik KBS.

"Bisa saya pastikan, ini hanyalah upaya oknum yang ingin menjelek-jelekkan nama KBS. Sebab, lima bulan yang lalu juga ada pemberitaan yang juga menjelek-jelekan KBS, dari situs luar negeri, " kata Heri.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, media Israel, World Daily News Report, menulis berita di atas yang mengejutkan tersebut.

Berita dari situs ini ironisnya ikut diunggah oleh media-media online lain, tak terkecuali media online Indonesia.

Media online populer dari Malaysia, Siakap Keli, juga sempat mengunggah berita ini mentah-mentah.(tribun)

Posting Komentar

Posting Komentar

Terima kasih atas kunjungannya.
1. Silahkan berkomentar dengan menggunakan bahasa yang baik
3. Mohon untuk berkomentar 1 kali saja untuk topik yang sama.
4. Setiap komentar yang dikirim menunggu persetujuan Admin untuk di terbitkan.