no fucking license
Bookmark

4.14 Pembelajaran dalam Setting Kelas lnklusif - Contoh Soal Jawaban Pintar Kemenag

Advertisement
4.14 Pembelajaran dalam Setting Kelas lnklusif - Contoh Soal Jawaban Pintar Kemenag
Pembelajaran dalam setting kelas inklusif di bawah naungan Program Pendidikan Inklusif (PINTAR) Kementerian Agama (Kemenag) mengacu pada pendekatan yang menyatukan siswa berkebutuhan khusus dan siswa tanpa kebutuhan khusus dalam satu lingkungan pembelajaran. Berikut adalah beberapa poin kunci terkait pembelajaran dalam setting kelas inklusif menurut PINTAR Kemenag:

  • Pembelajaran Berbasis Keterlibatan: Pembelajaran dalam setting kelas inklusif menekankan keterlibatan aktif semua siswa dalam proses pembelajaran. Guru memberikan kesempatan yang setara bagi semua siswa untuk berpartisipasi, berkolaborasi, dan berinteraksi dalam pembelajaran.
  • Diferensiasi Pembelajaran: Guru menggunakan pendekatan diferensiasi pembelajaran untuk menyesuaikan pengajaran dengan kebutuhan dan tingkat kemampuan siswa. Ini melibatkan penyediaan berbagai strategi pembelajaran, materi, dan penilaian yang sesuai dengan kebutuhan dan minat siswa.
  • Pembelajaran Kolaboratif: Pembelajaran dalam setting kelas inklusif mendorong kolaborasi antara siswa dengan kebutuhan khusus dan tanpa kebutuhan khusus. Melalui kerjasama dan dukungan antarsiswa, mereka saling belajar satu sama lain dan memperkuat keterampilan sosial dan akademik mereka.
  • Penggunaan Teknologi Pendukung: Guru memanfaatkan teknologi pendukung, seperti perangkat lunak pembelajaran khusus, aplikasi pendidikan, atau peralatan bantu, untuk meningkatkan aksesibilitas dan efektivitas pembelajaran bagi siswa berkebutuhan khusus.
  • Pembelajaran Berbasis Proyek: Pembelajaran berbasis proyek digunakan untuk memberikan pengalaman belajar yang menyeluruh dan bermakna bagi semua siswa. Melalui proyek-proyek kolaboratif, siswa memiliki kesempatan untuk mengembangkan keterampilan berpikir kritis, kreativitas, dan kerjasama tim.
  • Pendekatan Individualisasi: Meskipun siswa belajar bersama dalam satu kelas inklusif, pendekatan individualisasi tetap diterapkan. Guru memberikan dukungan dan bimbingan yang sesuai dengan kebutuhan dan tingkat kemampuan masing-masing siswa.
  • Pembelajaran Berbasis Pengalaman: Pembelajaran dalam setting kelas inklusif didesain untuk memberikan pengalaman belajar yang nyata dan relevan bagi semua siswa. Guru menggunakan pendekatan praktis dan kontekstual untuk membantu siswa mengaitkan konsep-konsep pembelajaran dengan kehidupan sehari-hari mereka.
  • Kesadaran dan Penerimaan Keanekaragaman: Pembelajaran dalam setting kelas inklusif juga bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan penerimaan atas keanekaragaman individu. Guru mempromosikan sikap inklusif, saling penghargaan, dan saling mendukung di antara semua siswa dalam lingkungan kelas.

Melalui pendekatan yang berorientasi pada inklusi, pembelajaran dalam setting kelas inklusif di bawah naungan PINTAR Kemenag bertujuan untuk menciptakan lingkungan pembelajaran yang mendukung, merangsang, dan inklusif bagi semua siswa, sehingga mereka dapat mencapai potensi belajar mereka secara optimal.

4.14 Pembelajaran dalam Setting Kelas lnklusif - Contoh Soal Jawaban Pintar Kemenag

1. Pemerintah menetapkan Capaian Pembelajaran (CP) sebagai kompetensi pembelajaran yang harus dicapai peserta didik pada setiap fase. Pemanfaatan fase-fase CP dalam perencanaan pembelajaran dapat dikemukakan sebagai berikut, kecuali ...
A Memberi kesempatan pada guru untuk melaksanakan pembelajaran sesuai dengan kesiapan peserta didik
B Mendorong guru fokus pada ketercapaian CP di akhir fase tanpa perlu memperhatikan perkembangan peserta didik dan kesinambungan proses pembelajaran antar kelas
C Memungkinkan kolaborasi guru pada fase yang sama untuk merancang pembelajaran yang efektif bagi peserta didik
D Memungkinkan guru merancang dan melaksanakan pembelajaran secara fleksibel
Jawaban:
B Mendorong guru fokus pada ketercapaian CP di akhir fase tanpa perlu memperhatikan perkembangan peserta didik dan kesinambungan proses pembelajaran antar kelas


2. Pembelajaran paradigma baru pada Kurikulum Merdeka bukan berarti menghadirkan konsep dan prinsip pembelajaran yang sepenuhnya baru, namun lebih pada upaya untuk memastikan terciptanya praktik pembelajaran yang diorientasikan pada peserta didik. Penerapan paradigma baru dalam pembelajaran tergambar pada beberapa kegiatan berikut, kecuali ....
A Guru senantiasa memberikan umpan balik langsung yang mendorong kemampuan peserta didik ann Danes belajar dan mengeksplorasi ilmu pengetahuan
B Pada awal tahun ajaran, guru berusaha mencari tahu kesiapan belajar peserta didik dan pencapaian sebelumnya
C Guru menggunakan otoritas sebagai pembimbing utama pembelajaran dalam mengatasi permasalahan yang timbul tanpa melibatkan orang tua atau guru lain
D Guru menggunakan berbagai metode pembelajaran yang bervariasi dan untuk membantu peserta didik mengembangkan kompetensi
Jawaban:
C Guru menggunakan otoritas sebagai pembimbing utama pembelajaran dalam mengatasi permasalahan yang timbul tanpa melibatkan orang tua atau guru lain


3. Merujuk pada amanat yang terdapat dalam Undang-Undang No 8 Tahun 2016 dan Peraturan Pemerintah No 13 Tahun 2020 tentang Akomodasi Yang Layak bagi peserta didik penyandang disabilitas, maka setiap madrasah yang memiliki peserta didik penyandang disabilitas harus memberikan layanan akomodasi kurikulum untuk mematikan agar semua peserta didik dapat belajar sesuai dengan kebutuhannya. Diantara bentuk layanan akomodasi kurikulum yang dapat diberikan oleh guru terhadap peserta didik penyandang disabilitas adalah ....
A Membebaskan peserta didik penyandang disabilitas dari target pembelajaran
B Memodifikasi metode, media/alat, dan pengelolaan lingkungan belajar
C Menggunakan Capaian Pembelajaran sesuai fase belajar peserta didik
D Melaksanakan pembelajaran bagi penyandang disabilitas di ruang khusus
Jawaban:
B Memodifikasi metode, media/alat, dan pengelolaan lingkungan belajar


4. Tahap pertama yang perlu dilakukan oleh guru dalam merencanakan pembelajaran adalah memahami Capaian Pembelajaran. Terkait aktivitas tersebut pernyataan yang kurang tepat adalah ...
A Bagi PDBK dengan hambatan rungu guru menggunakan Capaian Pembelajaran SLB
B Guru menyusun Alur Tujuan Pembelajaran berdasarkan Tujuan Pembelajaran yang telah tersusun
C Guru menyusun Tujuan Pembelajaran berdasarkan Capaian Pembelajaran dalam satu Fase
D Guru perlu memahami kompetensi dan lingkup materi yang terdapat dalam Capaian Pembelajaran
Jawaban:
A Bagi PDBK dengan hambatan rungu guru menggunakan Capaian Pembelajaran SLB


5. Berikut adalah pernyataan yang benar terkait akomodasi yang layak bagi peserta didik berkebutuhan khusus di madrasah kecuali ...
A Pemberian afirmasi seleksi masuk di madrasah sesuai kondisi peserta didik
B Fleksibilitas dalam perumusan kompetensi lulusan dan/atau capaian pembelajaran sesuai kebutuhan peserta didik
C Fleksibilitas proses pembelajaran, evaluasi dan penilaian kompetensi sesuai dengan kebutuhan peserta didik
D Menggunakan Capaian Pembelajaran masing-masing Fase sebagai kompetensi pembelajaran yang harus dicapai oleh semua peserta didik pada setiap fase
Jawaban:
D Menggunakan Capaian Pembelajaran masing-masing Fase sebagai kompetensi pembelajaran yang harus dicapai oleh semua peserta didik pada setiap fase

Advertisement
Advertisement
Posting Komentar

Posting Komentar

Terima kasih atas kunjungannya.
1. Silahkan berkomentar dengan menggunakan bahasa yang baik
3. Mohon untuk berkomentar 1 kali saja untuk topik yang sama.
4. Setiap komentar yang dikirim menunggu persetujuan Admin untuk di terbitkan.