no fucking license
Bookmark

Guru Honorer Pedalaman Cuma Digaji Rp78 Ribu

Advertisement
Guru Honorer Pedalaman Cuma Digaji Rp78 Ribu
KUPANG - Sebanyak tujuh guru honor di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Amsila, Desa Nuanu yang berjarak 25 kilometer dari Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), mendapatkan penghasilan Rp78 ribu per bulan. Sebuah fakta nan miris buat pengajar yang mengabdi di daerah pedalaman.

"Dari tujuh guru tersebut, ada tiga orang yang berstatus sarjana yang juga mendapatkan gaji sebesar itu," terang Kepala Sekolah SDN Amsila, Alexander Faot di Kupang.

Ia menjelaskan ketujuh guru honor tersebut sudah mengabdi di sekolah tersebut, sejak sekolah itu dibangun dari 2013. Gaji-gaji para guru itu diperoleh dari dana yang dimiliki oleh komite sekolah tersebut.

Alexander menyayangkan selama kurang lebih tiga tahun, tidak pernah ada guru berstatus pegawai negeri sipil (PNS) yang mau mengabdi di sekolah tersebut, selain dirinya.

"Di sekolah ini PNS-nya hanya saya sendiri. Sisanya pegawai honor yang rela mengabdi demi pendidikan di daerah ini," ujarnya.

Alexander menambahkan, sekolah yang baru dibangun pada 2013 tersebut memiliki 68 siswa dan hanya memiliki lima kelas. Karena itu, dia mengatakan cukup kebingungan jika ada penambahan kelas baru.

"Kalau ada penambahan kelas baru, kelas enam, syarat utamanya kan yang 'ngajar' adalah guru PNS. Sedangkan sampai sekarang kami belum mendapatkan guru PNS yang baru," sambung Alexander.

Terkait pendidikan dari sejumlah guru honornya, dia mengatakan, tiga guru yang sudah berstatus sarjana terdiri atas sarjana agama, sarjana ilmu pendidikan dan sarjana olahraga.

Sementara sisanya adalah guru-guru yang masih berstatus mahasiswa tetapi peduli dengan pendidikan di daerah tersebut.

Sementara itu, Delsry Sonbay, guru agama di sekolah tersebut mengharapkan suatu hari nanti, ia dan teman-teman gurunya bisa mendapatkan penghasilan yang sesuai dengan pengorbanan mereka.

"Selama tiga tahun kami sudah mengabdi untuk anak-anak di sekolah ini, tetapi kami yakin suatu saat nanti akan ada balasan yang diberikan Tuhan buat kami," timpal Delsry.

Delsry mengatakan, setiap hari untuk bisa ke sekolah tersebut harus menempuh perjalanan sepanjang empat kilometer dengan menggunakan ojek.

"Ya uang yang kami dapat hanya bisa kami habiskan dalam kurun waktu satu sampai dua minggu, karena setiap naik ojek kami harus mengeluarkan uang dengan nominal Rp15 ribu," tutupnya.(okezone)
Advertisement
Advertisement
Posting Komentar

Posting Komentar

Terima kasih atas kunjungannya.
1. Silahkan berkomentar dengan menggunakan bahasa yang baik
3. Mohon untuk berkomentar 1 kali saja untuk topik yang sama.
4. Setiap komentar yang dikirim menunggu persetujuan Admin untuk di terbitkan.