no fucking license
Bookmark

UN Akan Terus Diwarnai Praktek Kecurangan

Advertisement
UN Akan Terus Diwarnai Praktek Kecurangan
okezone.com JAKARTA – Kecurangan dalam ujian nasional (UN) terus terjadi, meski tak lagi menjadi penentu kelulusan. Alasannya, baik sekolah maupun siswa menganggap memperoleh nilai tinggi dalam UN menjadi prestise dan membuat kualitas sekolah dianggap unggul.

"Sepanjang UN dilaksanakan dari pusat ke daerah, maka sepanjang itu pula kebocoran soal terjadi, apalagi seiring perkembangan iptek. Siswa dari mencontek kunci jawaban di kertas sampai melalui handphone," ujar Sekjen Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) Retno Listyarti di LBH Jakarta, Senin (12/12/2016).
[warning title="REKOMENDASI" icon="exclamation-triangle"]Siswa Tak Siap Ujian Adalah Penyebab Kecurangan Saat UN
Pelajaran MIPA Dianggap Sulit Ketika UN [/warning]
Ia menyebut banyak guru yang tidak bangga akan hasil UN lantaran dalam prosesnya banyak terjadi ketidakjujuran. Sehingga, hasil UN yang direncanakan sebagai pemetaan pun tidak relevan karena masih ada praktik kecurangan dalam pengerjaannya.

Kecurangan dalam UN juga disampaikan oleh Dewan Pengawas FSGI Itje Chodidjah. Ia mengatakan, kenyataannya banyak sekolah membentuk tim yang bertugas menyukseskan anak didiknya dalam mengerjakan UN demi sebuah prestise.
[ads-post]
"Jika UN masih ada maka keinginan Nawacita untuk perubahan karakter tidak akan tercapai karena terus dibayangi oleh kecurangan," sebutnya.

Itje menjelaskan, selain kecurangan UN juga membuat guru hanya memberi latihan soal kepada siswa. Padahal, latihan soal membuat siswa pandai menghafal, namun melatih daya berpikir kritis dan analisis peserta didik.

"Mata pelajaran yang tidak di-UN-kan menjadi anak tiri. Akhirnya mereka tidak dianggap penting. Ini perusakan secara sistemik," tukasnya. (okezone)
Advertisement
Advertisement
Posting Komentar

Posting Komentar

Terima kasih atas kunjungannya.
1. Silahkan berkomentar dengan menggunakan bahasa yang baik
3. Mohon untuk berkomentar 1 kali saja untuk topik yang sama.
4. Setiap komentar yang dikirim menunggu persetujuan Admin untuk di terbitkan.